5 Prinsip Islam yang Menjamin Keberhasilan Bisnis

Dari abad pertengahan, umat Islam telah dikenal sebagai pelari kedepan dalam bisnis, ilmu pengetahuan dan aspek peradaban lainnya. Prinsip-prinsip transaksi keuangan Islam merentang kembali ke abad ke-14. Muslim awal terlibat dalam perdagangan dan barang dagangan yang menciptakan peluang melalui koloni Mesopotamia ke Afrika barat. Ini meningkatkan kekuatan keuangan komunitas Muslim secara eksponensial.

Prinsip Islam yang Menjamin Keberhasilan Bisnis
Gambar 1 kekuatan ekonomi


Berikut adalah beberapa tips sukses yang dimanfaatkan oleh umat Islam.


1. Berangkat dengan niat baik: Abubakr As-Sideeq (RA) adalah pedagang kaya yang menjalankan bisnisnya dengan integritas. Dia adalah orang pertama yang membuktikan iman. Ketika dia menjadi Muslim, dia melanjutkan bisnisnya dan juga memanggil jalan Allah. Beberapa sahabat terkemuka menerima Islam pada saat ini dari Abu Bakar. Di antaranya adalah: Uthman bin Affan, Zubair bin Awam Talhah bin Ubaidullah, Abdur Rahman bin ‘Auf, Sa'ad bin Abi Waqas dan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah (RAM). Ini adalah orang-orang berstatus yang kemudian terbukti menjadi aset besar bagi Islam. Mereka semua berasal dari sepuluh orang yang diberi Allah kabar gembira tentang surga dari bumi. Memang tindakan Abubakr ini membuatnya sukses besar baik di masa hidupnya maupun di akhirat. Sehubungan dengan bisnis, mulailah dengan niat baik, memiliki jiwa positif, mencapai landasan dan bertujuan untuk sukses di kedua dunia.

2. Manjakan diri dalam transaksi 'Halaal': Allah Ta'ala memberi tahu kami dalam Al-Quran yang mulia sebagai berikut: “Hai, kamu yang beriman! Jangan makan riba (riba) berlipat ganda dan berlipat ganda, tetapi takutlah kepada Allah bahwa Anda mungkin berhasil. "(Q3: 130).
Selain riba, umat Islam juga perlu menghindari bisnis apa pun yang terkait dengan alkohol, perjudian, pornografi, dan semua yang dilarang oleh Islam secara keseluruhan. Meskipun, beberapa dari bisnis tersebut nampaknya menguntungkan. Namun, tidak ada keberhasilan dalam membantu kejahatan di belakang layar. Selain itu, kami dilarang menimbun barang untuk mengantisipasi kelangkaan. Hal ini sering dilakukan dengan maksud untuk menghasilkan keuntungan besar ketika kelangkaan nyata terjadi.

Prinsip Islam yang Menjamin Keberhasilan Bisnis
Gambar 2 Perjalanan Bisnis

3. Bangun kepercayaan melalui ketulusan: Sebuah contoh yang baik dapat dikutip dari kehidupan Rasulullah (SAW). Ketulusannya dengan Khadijah adalah apa yang membuatnya mendapatkan cintanya. Seharusnya ada keadilan dalam kesepakatan. Sementara Islam tidak menetapkan batas keuntungan, ada juga tidak perlu mengeksploitasi kenaifan pelanggan. Jika ada kesalahan dalam barang, yang terbaik mengungkapkannya atau memperbaikinya sebelum dijual. Rasul Allah (saw) memberi tahu kita: "Dia bukan salah satu dari kita, orang yang menipu kita". Praktek lain yang tidak biasa dalam beberapa waktu terakhir adalah penyesuaian langkah-langkah. Begitu merajalela bahkan pompa bensin melakukannya di lokasi geografis tertentu. Ini adalah tindakan yang sangat menjijikkan karena menimbulkan murka Allah.

4. Proses arus kas mantap: Selalu mengadopsi prinsip tender uang untuk barang. Sebisa mungkin, hindari menimbulkan hutang dan menyambut debitor karena hal ini tidak banyak bermanfaat bagi bisnis yang sedang berjalan. Juga, transaksi pertukaran dan pertukaran tidak disarankan karena kompleksitas yang berasal dari inferioritas dan keunggulan item. Dianjurkan untuk menjual barang begitu ada keuntungan yang cukup besar yang diperoleh dari barang dagangan. Ini membantu dalam melestarikan dan mendaur ulang kekayaan.

5. Mulai dari yang kecil, luaskan: Satu rahasia kesuksesan bisnis adalah diversifikasi dan investasi kembali keuntungan. Contoh yang baik dapat diambil dari kehidupan AbdurRahman bin Auf (RA). Ketika ia bermigrasi ke Madinah, saudara lelakinya yang ansari menyumbangkan setengah dari kekayaannya untuknya. Sebagai imbalannya, Ibn Auf (RA) mengatakan kepadanya: “semoga Allah memberkati kekayaan dan keluarga Anda. Tunjukkan saja jalan ke pasar ”. Dia berangkat dengan menjual susu mentega kering hanya dengan dua dirham. Dia kemudian pindah untuk menjual kuda dan menghasilkan lebih banyak keuntungan dengan menambahkan sadel ke dalam stoknya. Ketika Allah lebih memberkatinya, ia berkembang menjadi produk pertanian dan perdagangan ekspor. Dia luar biasa kaya dan dia menyumbang dengan murah hati dalam amal.

0 Response to " 5 Prinsip Islam yang Menjamin Keberhasilan Bisnis"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung keblog kami, jika ingin berkomentar dipersilahkan berkomentar dengan baik.

komentar sepam, dan sejenisnya tidak akan di tampilkan

Thank you for visiting our blog, if you want to comment, please comment well.

comments are quiet, and the like will not be displayed

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel