MENELADANI STRATEGI BISNIS ABDURAHMAN BIN AUF


STRATEGI BISNIS ABDURAHMAN BIN AUF
Gambar 1 Bisnis

Islam mengajarkan tata cara bisnis yg itu di lakukan oleh sahabat nabi shallallahu alaihi wasallam.
Terdapat beberapa hadits shohih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam yang menerangkan keutamaan berdagang dan bekerja dengan jalan yang halal. Diantaranya:

HADITS PERTAMA:

1. Dari Al-Miqdam radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ ، وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari makanan yang dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.” (HR. Bukhari, Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa ‘Amalihi Biyadihi II/730 no.2072).

HADITS KEDUA:

2. Dan di dalam riwayat lain, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ما كسب الرجل كسباً أطيب من عمل يده، وما أنفق الرجل على نفسه وأهله وولده وخادمه فهو صدقة

“Tidaklah seseorang memperoleh suatu penghasilan yang lebih baik dari jerih payah tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahi dirinya, istrinya, anaknya dan pembantunya melainkan ia dihitung sebagai shodaqoh.” (HR. Ibnu Majah di dalam As-Sunan, Kitab At-Tijaroot Bab Al-Hatstsu ‘Ala Al-Makasibi, no.2129. al-Kanani berkata, ‘Sanadnya Hasan’, Lihat Mishbah Az-Zujajah III/5).

HADITS KETIGA:

3.Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

التاجر الصدوق الأمين مع النبيين والصديقين والشهداء

“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti no. 1130)

cara bisnis menguntungkan ala Abdurrahman bin Auf :

1. Modal mental lebih penting daripada modal harta

Mental kaya lebih penting daripada kaya. Abdurrahman memulai bisnisnya dari nol dan mampu mengumpulkan kekayaan lebih banyak karena dia memiliki mental kaya. Bentuk dari mental kaya ini adalah selalu mau memberi bukan hanya menerima, siap dengan kerasnya usaha, tangguh, bersungguh-sungguh dalam usaha dan meyakini keberhasilan usahanya. Perhatikan perkataan Abdurrahman bin Auf dalam meyakini keberhasilannya. Beliau berkata, ”Seandainya aku membalik sebuah batu, maka, aku akan menemukan emas atau perak.”

2. Paham seluk beluk perdagangan

Abdurrahman bin Auf tidak hanya bermodalkan harta dan mental kaya. Tapi, beliau juga memahami secara mendalam seluk beluk perdagangan secara teknis di Madinah. Abdurrahman mengetahui kondisi pasar. Sesampainya di Madinah, Abdurrahman mendatangkan minyak samin dan keju dari wilayah lain untuk dijual di Madinah. Hal ini menunjukkan bahwa Abdurrahman paham betul masalah supplier, jalur distribusi, networking, marketing, dan juga selling di Madinah. Beliau juga menjalankan strategi dalam memilih jenis usaha, serta selektif dalam memilih kualitas barang dan layanan yang mengandalkan kejujuran.

3.Memiliki kepribadian teladan

Persahabatan yang dianjurkan dalam Islam menjadi salah satu dasar yang mendorong keberhasilan Abdurrahman. Abdurrahman dikenal memiliki kepribadian yang baik sampai sempat menjadi kandidat pengganti Khalifah sebelumnya, namun jiwanya yang tidak ambisius mengarahkannya untuk mundur. Beliau dikenal sebagai seseorang yang berpenampilan sederhana. Meskipun sudah menjadi saudagar yang kaya raya, beliau tidak lantas lari dari kewajiban perang, di tubuhnya paling tidak terdapat 20 bekas luka, beberapa gigi seri yang patah, serta kaki yang pincang akibat peperangan melawan kaum kafir.

4. Rajin berinfak dan bersedekah

Abdurrahman bin Auf saat sudah berdagang, beliau meniatkan semua hartanya untuk diinfakkan di jalan Allah semaksimal mungkin. Saat perang Tabuk, beliau menginfakkan 200 uqiyah setara dengan 5,95 kg emas, apabila 1 gram emas setara 500 ribu rupiah, maka, Abdurrahman bin Auf sudah memberikan 2,9 milyar dalam perang Tabuk.

Abdurrahman bin Auf yang pernah menjual tanah seharga 40 ribu dinar setara 90,4 milyar, uang tersebut dibagikan kepada Bani Zuhrah dan orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin dan Anshar.

Begitulah saat seseorang membantu agama Allah, Allah akan membantunya. Siapa yang memberi pinjaman kepada Allah, akan dilipatgandakan. Abdurrahman bin Auf bertambah kaya karena menginfakkan hartanya di jalan Allah. Allah berfirman dalam qur’an surat Al Baqarah ayat 245,


STRATEGI BISNIS ABDURAHMAN BIN AUF
Gambar 2 bisnis


_“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.”_

5. Melibatkan Allah subhanahu wa ta’ala

Cara bisnis dengan melibatkan Allah akan membuat bisnis yang kita jalani mencapai kejayaan dan kesuksesan. Bagaimana cara melibatkan Allah?

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

_“Barangsiapa membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mu’min ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya.”_
(HR.Muslim)

Abdurrahman menjadi sahabat yang mengendalikan hartanya, bukan seorang budak yang dikendalikan oleh hartanya. Ia tidak mau celaka dengan menyimpan harta, ia mengumpulkan dengan santai dan dari jalan yang halal, tetapi ia tidak menikmatinya sendirian. Orang-orang Madinah pernah merasakannya

6. Saling bersinergi dan bekerja sama antar usahawan

Kunci sukses sahabat dalam bisnis berikutnya adalah memelihara lingkungan yang kondusif dalam berbisnis. Mereka tidak mengenal istilah kongkalikong, sikut kanan dan sikut kiri dalam berbisnis, tapi justru sebaliknya tercipta kerja sama dalam saling sinergi yang sangat positif untuk mengembangkan bisnis. Rasulullah SAW sejak awal telah berperan besar dalam menciptakan kelangsungan pasar yang sehat di Madinah. Beliau memberlakukan sekian aturan kompetisi yang sehat dan dinamis, antara lain larangan bagi penjual untuk menawarkan dagangan kepada buyer yang telah menawar dagangan penjual lain. Begitu pula larangan monopoli perdagangan dengan melakukan upaya penimbunan barang langka agar bisa segera naik harganya saat hilang di pasaran. Semua aturan ini tanpa disadari menjadikan iklim usaha di Madinah begitu kondusif dan dinamis.

7. Menjalankan Corporate Sosial Responsibility dengan tangguh

Inilah kunci kesuksesan akhir yang begitu tergambar di hadapan kita. Para usahawan dari golongan sahabat tidak hanya berdagang untuk diri sendiri, tapi juga menjalankan kewajiban berbagi dan mensukseskan program-program positif pemerintah. Utsman bin Affan memberikan contoh nyata, dalam mensponsori mobilisasi kaum muslimin dalam perang Tabuk yang membutuhkan pendanaan luar biasa. Disebutkan pada hari itu, Utsman bin Affan menginfakkan setidaknya 900 ekor unta lengkap dengan peralatan perangnya, 100 kuda perang, 200 kantong emas plus uang cash sebesar 1000 dinar. Sungguh jumlah yang amat besar dan mengagumkan Rasulullah SAW hingga beliau pun berujar : “ Sungguh tidak ada lagi yang akan membahayakan Utsman setelah hari ini “.

Kiprah Abdurrahman bin Auf juga tidak kalah hebatnya. Beliau senantiasa membantu keperluan sahabat sampai akhir hidupnya. Tercatat dalam kitab Usudul Ghoba, bagaimana total sedekah beliau saat beliau masih hidup sebanyak 80.000 dinar, sedekah berupa onta perang sebanyak 1000 ekor, menyediakan tanah bagi istri-istri Rasulullah senilai 40.000 dinar . Bukan itu saja, ketika beliau wafat pun mewasiatkan banyak harta untuk sedekah antara lain : untuk keperluan fi sabilillah sebesar 50.000 dinar, untuk tunjangan veteran perang badar sebesar 40.000 dinar, berwasiat kendaraan dan perlengkapan logistik perang berupa unta 1000 ekor, kuda 100 ekor dan kambing 1300 ekor. Sungguh luar biasa. Dana ratusan milyar dianggarkan secara khusus untuk berbagi dengan yang lainnya.
Wallohu a'lam bisshowab

0 Response to "MENELADANI STRATEGI BISNIS ABDURAHMAN BIN AUF"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung keblog kami, jika ingin berkomentar dipersilahkan berkomentar dengan baik.

komentar sepam, dan sejenisnya tidak akan di tampilkan

Thank you for visiting our blog, if you want to comment, please comment well.

comments are quiet, and the like will not be displayed

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel